Investigasi
Ilmiah – BAB 2
CIRI-CIRI
PENELITIAN ILMIAH
Ciri atau karakter
utama penelitian ilmiah dapat didaftarkan sebagai berikut:
1.
Tujuan Jelas
2.
Ketepatan
3.
Dapat Diuji
4.
Dapat Ditiru
5.
Ketelitian dan Keyakinan
6.
Objektivitas
7.
Dapat Digeneralisasi
8.
Hemat
Tujuan
Jelas
Fokusnya adalah
meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, disamping manfaat lain
penelitian tersebut dalam banyak bidang. Peningkatan komitmen karyawan akan
terwujud dalam berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level
kinerja, yang kesemuanya akan menguntungkan organisasi.
Ketepatan
Ketepatan mengandung
arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi
penelitian. Dalam contoh kasus, katakan manajer sebuah organisasi meminta 10
sampai 12 karyawannya untuk mengungkapkan apa yang akan meningkatkan level
komitmen mereka pada organisasi. Jika hanya berdasarkan respon manajer menarik
kesimpulan mengenai bagaimana komitmen karyawan dapat ditingkatkan, seluruh
pendekatan investigasi akan tidak ilmiah. Hal tersebut akan mengurangi
ketepatan karena alasan berikut : (1) kesimpulan akan ditarik secara salah
karena hal tersebut hanya berdasarkan respon dari sedikit karyawan yang
pendapatannya mungkin tidak mewakili seluruh karyawan lain , (2) cara menyusun dan mengajukan pertanyaan dapat
menimbulkan bias atas ketidaktepatan dalam respons, dan (3) mungkin ada banyak
pengaruh penting lain pada komitmen organisasi, sampel responden yang kecil
tidak dapat dikatakan selama wawancara, dan peneliti akan gagal untuk menyertakannya.
Ketepatan penelitian memerlukan dasar teori yang baik dan metodologi yang
dipikirkan dengan hati-hati. Faktor-faktor tersebut memungkinkan peneliti untuk
mengumpulkan jenis informasi yang benar dari sampel yang tepat dengan tingkat
bias minimum, dan memfasilitasi analisis yang sesuai terhadap data yang
diperoleh.
Dapat
Diuji
Bila, setelaj
mewawancarai sekelompok acak karyawan organisasi dan mempelajari penelitian
sebelumnya yang dilakukan dalam bidang komitmen organisasi, manajer atau
peneliti membuat hipotesis tertentu mengernai bagaimana meningkatkan komitmen
karyawan, maka hal tersebut dapat diuji dengan meneraplan uji statitstik
tertentu pada data yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Penelitian ilmiah
menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung
perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap
situasi masalah. Dengan demikian, Dapat
Diuji menjadi cirri lain dari penelitian ilmiah.
Dapat
Ditiru
Manajer/peneliti,
berdasarkan hasil studi, menyimpulkan bahwa partisipasi dalam pengambilan
keputusan salah satu factor terpenting yang memengaruhi komitmen karyawan
terhadap organisasi. Hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika
jenis penlitian serupa diulang dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal tersebut
terjadi, kita akan memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian kita.
Dengan kata lain, hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi
merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan demikian, Dapat Ditiru merupakan ciri lain dari
penelitian ilmiah.
Ketelitian
dan Keyakinan
Dalam segala
kemungkinan, sampel dalam pertanyaan mungkin tidak mencerminkan karakteristik
yang setepat-tepatnya dari fenomena yang kita coba pelajari. Kesalahan
pengukuran dan masalah lainnya juga menimbulkan unsur bias atau kesalahan dalam
temuan kita. Tetapi, kita harus mendesain penelitian dalam suatu cara yang
memastikan bahwa temuan kita sedekat mungkin dengan realitas, sehingga dapat
menaruh kepercayaan atau keyakinan terhadap hasilnya.
Ketelitian
(precision) mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas” berdasarkan sebuah
sampel. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau
keyakinan hasil berdasarkan sebuah sampel, terkait apa yang benar-benar eksis
dalam keseluruhan.
Keyakinan
(confidende) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Ketelitian dan
keyakinan merupakan aspek penting penelitian, yang dicapai melalui desain
sampling ilmiah yang tepat. Semakin besar ketelitian dan keyakinan yang kita
bidik dalam penelitian, semakin ilmiah investigasi kita dan semakiin berguna
hasilnya.
Objektivitas
Kesimpulan yang ditarik
dari interprestasi hasil analisis data harus objektif; yaitu, harus berdasarkan
fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data actual, dan bukan nilai-nilai
subjektif atau emosional kita. Banyak kerugian yang akan di derita oleh organisasi
yang melaksanakan kesimpulan yang tidak berdasar data atau menyesatkan yang di
tarik dari penelitian. Semakin objektif interprestasi data, semakin ilmiah
investigasi penelitian. Meskipun manajer atau peneliti dapat memulai dengan
beberapa keyakinan dan nilai subjektif awal, interprestasi mereka terhadap data
sebaiknya bebas dari nilai dan bias pribadi. Bila manajer berusaha melakukan
penelitian sendiri, mereka harus sangat peka terhadap aspek tersebut. Dengan
demikian, objektivitas merupakan ciri lain dari investigasi ilmiah.
Dapat
Digeneralisasi
Dapat Digeneralisasi
mengacu pada ckupan penerapan temuan penelitian dalam satu konteks organisasi
ke konteks organisasi lainnya. Tidak
dapat dipungkiri lagi, semakinluas jangkauan penerapan solusi yang di hasilkan
oleh penelitian, semakin berguna penelitian tersebut bagi para pengguna. Untuk
generalisasi yang lebih luas, desain sampling penelitian harus disusun secara
logis dan sejumlah rincian lain dalam metode pengumpulan data perlu diikuti
secara cermat. Tetapi, desain sampling yang semakin terperinci, yang tidak
diragukan lagi akan meningkatkan generalisasi hasil, juga akan menaikkan biaya
penelitian.
Hemat
Sifat ekonomis dalam
model penelitian dicapai jika kita memasukkan ke dalam kerangka penelitian
lebih sedikit jumlah variable yang akan menjelaskan varians secara jauh lebih
efisien disbanding seperangkat variable kompleks yang hanya akan sedikit
menambah varians yang dijelaskan. Sifat hemat ini dapat dicapai dengan
pemahaman yang baik terhadap masalah dan factor penting lainnya yang
memengaruhi hal tersebut. Model teoritis konseptual yang baik semacam itu dapat
diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan pihak
terkait, dan tinjauan literature yang menyeluruh terhadap hasil penelitian
sebelumnya dalam bidang masalah
tertentu.
KETERBATASAN
PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN
Dalam bidang manajemen
dan ilmu social, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100%
ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh
tidak akan eksak dan bebas-kesalahan. Persoalan tersebut muncul kapan pun kita
berusaha untuk mengkuantifikasi perilaku manusia. Kesulitan juga mungkin
dijumpai dalam mendapatkan ssampel yang mewakili, yang membatasi generalisasi
temuan. Dengan demikian, tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua ciri sains
sepenuhnya.
RINTANGAN
SAINS DALAM PENELITIAN
Salah satu metode
investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotesis-dedukatif. Proses
desuktif dan induktif dalam penelitian dijelaskan dibawah ini.
Deduksi
dan Induksi
Deduksi adalah proses
di mana kita tiba pada suatu kesimpulan
beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi
merupakan proses di mana kita mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal
tersebut tiba pada kesimpulan.
Teori yang berdasarkan
deduksi dan induksi membantu kita untuk memahami, menjelaskan, dan/atau
memprediksi fenomena bisnis. Bila penelitian di rencanakan untuk menguji
beberapa hasil spesifik yang di hipotesiskan, sebagai contoh, untuk melihat
apakah mengendalikan kegaduhan yang mengganggu dalam lingkungan akan
meningkatkan kinerja orang dalam memecahkan teka-teki mental.
|
|
|
Rintangan Sains
Rintangan penyelidikan
ilmiah digambarkan dalam Figur 2.1 dan meliputi proses mengamati fenomena pada
awalnya, mengidentifikasi masalah, membangun sebuah teori yang mungkin berlaku,
membuat hipotesis, menentukan aspek-aspek desain penelitian, ,mengumpulkan data, menganalisis
data dan menginterprestasi hasil.
METODE
HIPOTESIS-DEDUKTIF
Tujuh
Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
Tujuh langkah yang
termasuk dalam metode penelitian hipotesis-deduktif yang berakar dari rintangan
yang di bahas di atas dan di daftarkan dan di bahas di bawah ini.
1.
Pengamatan
2.
Pengumpulan informasi awal
3.
Perumusan teori
4.
Penyusunan hipotesis
5.
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
6.
Analisis data
7.
Deduksi
Pengamatan
Pengamatan adalah tahap
pertama, di mana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi,
atau bahwa perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan
seseorang (dalam hal ini, tempat kerja). Ketika fenomena yang diamati tersebut
tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan melanjutkan ke
langkah berikut.
Pengumpulan Informasi
Awal
Pengumpulan informasi
awal meliputi informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini
dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam
konteks kerja atau klien, atau kepada sumber relevan lain, dengan demikian
dapat mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa seseuatu hal terjadi.
Banyak informasi akan diperoleh melalui wawancara dan penelitian pustaka.
Langkah selanjutnya adalah mengartikan factor-faktor yang telah diidentifikasi
dalam tahap pengumpulan informasi dengan memilahnya bersama dalam beberapa cara
yang bermakna.
Perumusan
Teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan
semua informasi dalam cara yang logis, sehingga factor-faktor yang berkaitan
dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoritis yang
dirumuskan sering dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini,
variable kritis diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa
masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat diselesaikan.
Penyusunan
Hipotesis
Penyusunan hipotesis
adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan
asosiasi teori diantara variable, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat
diuji pun bisa dihasilkan.
Pengujian hipotesis
disebut penelitaian deduktif (deductive). Terkadan, hipotesis yang tidak
dirumuskan secara orisinil dihasilkan melalui proses induksi (induction). Yaitu,
setelah data diperoleh, beberapa gagasan kreatif muncul, dan berdasarkan hal
tersebut, hipotesis baru pun bisa dihasilkan untuk diuji kemudian.
Pengumpulan
Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah
lebih lanjut adalah diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam
studi. Data pada setiap variable dalam kerangka teoritis di mana hipotesis di
hasilkan juga harus dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk
analisis data lebih lanjut.
Analisis
Data
Dalam langkah analisis
data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistic untuk melihat apakah
hipotesis terbukti. Hampir serupa, hipotesis lain dapat diuji dengan analisis
statistic yang tepat. Analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data dapat
dilakukan jika sejumlah perkiraan terbukti. Data kualitatif mengacu pada
informasi yang diperoleh dalam bentuk naratif melalui wawancara dan pengamatan.
Deduksi
Deduksi adalah proses
tiba pada kesimpulan dengan menginterprestasikan arti dari hasil analisi data.
Ringkasnya, ada tujuh langkah yang termasuk dalam pengidentifikasian dan
pemecahan persoalan yang problematik.
TIPE
PENELITIAN LAINNYA
Studi kasus dan
penelitian tindakan kadang-kadang digunakan untuk mempelajari jenis persoalan
tertentu.
Studi Kasus
Studi kasus meliputi
analisis mendalam dan kontekstual terghadap situasi yang mirip dalam organisasi
lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang
dialami dalam situasi saat ini. Studi kasus, sebagai teknik oemecahan masalah,
tidak sering dilakukan dalam organisasi karena studi seperti itu berurusan
dengan masalah serupa yang dialami oleh sebuah organisasi, terkait ukuran dan
dalam jenis konteks tertentu adalah sulit untuk dilakukan. Selain itu, studi
kasus yang otentik adalah suka ditemukan karena banyak perusahaan memilih untuk
melindungi sebagai data rahasia.
Penelitian
Tindakan
Metodologi penelitian
tindakan adalah paling tepat ketika berkenaan dengan perubahan yang
direncanakan. Disini, peneliti memulai dengan sebuah masalah yang telah
diidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan untuk menyediakan solusi
masalah sementara. Dengan demikian, penelitian tindakan merupakan proyek yang
berkembang secara terus-menerus dengan saling memengaruhi antara masalah,
solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar