Sabtu, 20 Oktober 2012

metodologi penelitian uma sekaran


Investigasi Ilmiah  – BAB 2
CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri atau karakter utama penelitian ilmiah dapat didaftarkan sebagai berikut:
1.      Tujuan Jelas
2.      Ketepatan
3.      Dapat Diuji
4.      Dapat Ditiru
5.      Ketelitian dan Keyakinan
6.      Objektivitas
7.      Dapat Digeneralisasi
8.      Hemat

Tujuan Jelas
Fokusnya adalah meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, disamping manfaat lain penelitian tersebut dalam banyak bidang. Peningkatan komitmen karyawan akan terwujud dalam berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level kinerja, yang kesemuanya akan menguntungkan organisasi.

Ketepatan
Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian. Dalam contoh kasus, katakan manajer sebuah organisasi meminta 10 sampai 12 karyawannya untuk mengungkapkan apa yang akan meningkatkan level komitmen mereka pada organisasi. Jika hanya berdasarkan respon manajer menarik kesimpulan mengenai bagaimana komitmen karyawan dapat ditingkatkan, seluruh pendekatan investigasi akan tidak ilmiah. Hal tersebut akan mengurangi ketepatan karena alasan berikut : (1) kesimpulan akan ditarik secara salah karena hal tersebut hanya berdasarkan respon dari sedikit karyawan yang pendapatannya mungkin tidak mewakili seluruh karyawan lain , (2)  cara menyusun dan mengajukan pertanyaan dapat menimbulkan bias atas ketidaktepatan dalam respons, dan (3) mungkin ada banyak pengaruh penting lain pada komitmen organisasi, sampel responden yang kecil tidak dapat dikatakan selama wawancara, dan peneliti akan gagal untuk menyertakannya. Ketepatan penelitian memerlukan dasar teori yang baik dan metodologi yang dipikirkan dengan hati-hati. Faktor-faktor tersebut memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan jenis informasi yang benar dari sampel yang tepat dengan tingkat bias minimum, dan memfasilitasi analisis yang sesuai terhadap data yang diperoleh.

Dapat Diuji
Bila, setelaj mewawancarai sekelompok acak karyawan organisasi dan mempelajari penelitian sebelumnya yang dilakukan dalam bidang komitmen organisasi, manajer atau peneliti membuat hipotesis tertentu mengernai bagaimana meningkatkan komitmen karyawan, maka hal tersebut dapat diuji dengan meneraplan uji statitstik tertentu pada data yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut. Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap situasi masalah. Dengan demikian, Dapat Diuji menjadi cirri lain dari penelitian ilmiah.

Dapat Ditiru
Manajer/peneliti, berdasarkan hasil studi, menyimpulkan bahwa partisipasi dalam pengambilan keputusan salah satu factor terpenting yang memengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi. Hasil uji hipotesis harus didukung lagi dan lagi ketika jenis penlitian serupa diulang dalam keadaan lain yang mirip. Bila hal tersebut terjadi, kita akan memperoleh keyakinan dalam sifat ilmiah penelitian kita. Dengan kata lain, hipotesis kita tidak hanya bersifat kebetulan, tetapi merupakan refleksi dari keadaan populasi yang sebenarnya. Dengan demikian, Dapat Ditiru merupakan ciri lain dari penelitian ilmiah.

Ketelitian dan Keyakinan
Dalam segala kemungkinan, sampel dalam pertanyaan mungkin tidak mencerminkan karakteristik yang setepat-tepatnya dari fenomena yang kita coba pelajari. Kesalahan pengukuran dan masalah lainnya juga menimbulkan unsur bias atau kesalahan dalam temuan kita. Tetapi, kita harus mendesain penelitian dalam suatu cara yang memastikan bahwa temuan kita sedekat mungkin dengan realitas, sehingga dapat menaruh kepercayaan atau keyakinan terhadap hasilnya.

Ketelitian (precision) mengacu pada kedekatan temuan dengan “realitas” berdasarkan sebuah sampel. Dengan kata lain, ketelitian mencerminkan tingkat keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan sebuah sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam keseluruhan.

Keyakinan (confidende) mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Ketelitian dan keyakinan merupakan aspek penting penelitian, yang dicapai melalui desain sampling ilmiah yang tepat. Semakin besar ketelitian dan keyakinan yang kita bidik dalam penelitian, semakin ilmiah investigasi kita dan semakiin berguna hasilnya.

Objektivitas
Kesimpulan yang ditarik dari interprestasi hasil analisis data harus objektif; yaitu, harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data actual, dan bukan nilai-nilai subjektif atau emosional kita. Banyak kerugian yang akan di derita oleh organisasi yang melaksanakan kesimpulan yang tidak berdasar data atau menyesatkan yang di tarik dari penelitian. Semakin objektif interprestasi data, semakin ilmiah investigasi penelitian. Meskipun manajer atau peneliti dapat memulai dengan beberapa keyakinan dan nilai subjektif awal, interprestasi mereka terhadap data sebaiknya bebas dari nilai dan bias pribadi. Bila manajer berusaha melakukan penelitian sendiri, mereka harus sangat peka terhadap aspek tersebut. Dengan demikian, objektivitas merupakan ciri lain dari investigasi ilmiah.

Dapat Digeneralisasi
Dapat Digeneralisasi mengacu pada ckupan penerapan temuan penelitian dalam satu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya.  Tidak dapat dipungkiri lagi, semakinluas jangkauan penerapan solusi yang di hasilkan oleh penelitian, semakin berguna penelitian tersebut bagi para pengguna. Untuk generalisasi yang lebih luas, desain sampling penelitian harus disusun secara logis dan sejumlah rincian lain dalam metode pengumpulan data perlu diikuti secara cermat. Tetapi, desain sampling yang semakin terperinci, yang tidak diragukan lagi akan meningkatkan generalisasi hasil, juga akan menaikkan biaya penelitian.

Hemat
Sifat ekonomis dalam model penelitian dicapai jika kita memasukkan ke dalam kerangka penelitian lebih sedikit jumlah variable yang akan menjelaskan varians secara jauh lebih efisien disbanding seperangkat variable kompleks yang hanya akan sedikit menambah varians yang dijelaskan. Sifat hemat ini dapat dicapai dengan pemahaman yang baik terhadap masalah dan factor penting lainnya yang memengaruhi hal tersebut. Model teoritis konseptual yang baik semacam itu dapat diperoleh melalui wawancara terstruktur dan tidak terstruktur dengan pihak terkait, dan tinjauan literature yang menyeluruh terhadap hasil penelitian sebelumnya dalam  bidang masalah tertentu.

KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN
Dalam bidang manajemen dan ilmu social, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas-kesalahan. Persoalan tersebut muncul kapan pun kita berusaha untuk mengkuantifikasi perilaku manusia. Kesulitan juga mungkin dijumpai dalam mendapatkan ssampel yang mewakili, yang membatasi generalisasi temuan. Dengan demikian, tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua ciri sains sepenuhnya.

RINTANGAN SAINS DALAM PENELITIAN
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotesis-dedukatif. Proses desuktif dan induktif dalam penelitian dijelaskan dibawah ini.

Deduksi dan Induksi
Deduksi adalah proses di  mana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Induksi merupakan proses di mana kita mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal tersebut tiba pada kesimpulan.
Teori yang berdasarkan deduksi dan induksi membantu kita untuk memahami, menjelaskan, dan/atau memprediksi fenomena bisnis. Bila penelitian di rencanakan untuk menguji beberapa hasil spesifik yang di hipotesiskan, sebagai contoh, untuk melihat apakah mengendalikan kegaduhan yang mengganggu dalam lingkungan akan meningkatkan kinerja orang dalam memecahkan teka-teki mental.
 





analisis data
 
pengumpulan data
 
Gagasan, konsep, definisi operasional
 
Oval: desain penelitianOval: hipotesisOval: Interprestasi data                                                                     FIGUR 2.1
Rintangan Sains




Rintangan penyelidikan ilmiah digambarkan dalam Figur 2.1 dan meliputi proses mengamati fenomena pada awalnya, mengidentifikasi masalah, membangun sebuah teori yang mungkin berlaku, membuat hipotesis, menentukan aspek-aspek desain  penelitian, ,mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasi hasil.

METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
Tujuh langkah yang termasuk dalam metode penelitian hipotesis-deduktif yang berakar dari rintangan yang di bahas di atas dan di daftarkan dan di bahas di bawah ini.
1.      Pengamatan
2.      Pengumpulan informasi awal
3.      Perumusan teori
4.      Penyusunan hipotesis
5.      Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut
6.      Analisis data
7.      Deduksi

Pengamatan
Pengamatan adalah tahap pertama, di mana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa perilaku, sikap, dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang (dalam hal ini, tempat kerja). Ketika fenomena yang diamati tersebut tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan melanjutkan ke langkah berikut.

Pengumpulan Informasi Awal
Pengumpulan informasi awal meliputi informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam konteks kerja atau klien, atau kepada sumber relevan lain, dengan demikian dapat mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa seseuatu hal terjadi. Banyak informasi akan diperoleh melalui wawancara dan penelitian pustaka. Langkah selanjutnya adalah mengartikan factor-faktor yang telah diidentifikasi dalam tahap pengumpulan informasi dengan memilahnya bersama dalam beberapa cara yang bermakna.

Perumusan Teori
Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga factor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoritis yang dirumuskan sering dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini, variable kritis diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat diselesaikan.

Penyusunan Hipotesis
Penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori diantara variable, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan.
Pengujian hipotesis disebut penelitaian deduktif (deductive). Terkadan, hipotesis yang tidak dirumuskan secara orisinil dihasilkan melalui proses induksi (induction). Yaitu, setelah data diperoleh, beberapa gagasan kreatif muncul, dan berdasarkan hal tersebut, hipotesis baru pun bisa dihasilkan untuk diuji kemudian.

Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam studi. Data pada setiap variable dalam kerangka teoritis di mana hipotesis di hasilkan juga harus dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk analisis data lebih lanjut.

Analisis Data
Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistic untuk melihat apakah hipotesis terbukti. Hampir serupa, hipotesis lain dapat diuji dengan analisis statistic yang tepat. Analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data dapat dilakukan jika sejumlah perkiraan terbukti. Data kualitatif mengacu pada informasi yang diperoleh dalam bentuk naratif melalui wawancara dan pengamatan.

Deduksi
Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterprestasikan arti dari hasil analisi data. Ringkasnya, ada tujuh langkah yang termasuk dalam pengidentifikasian dan pemecahan persoalan yang problematik.
TIPE PENELITIAN LAINNYA
Studi kasus dan penelitian tindakan kadang-kadang digunakan untuk mempelajari jenis persoalan tertentu.

 Studi Kasus
Studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terghadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi saat ini. Studi kasus, sebagai teknik oemecahan masalah, tidak sering dilakukan dalam organisasi karena studi seperti itu berurusan dengan masalah serupa yang dialami oleh sebuah organisasi, terkait ukuran dan dalam jenis konteks tertentu adalah sulit untuk dilakukan. Selain itu, studi kasus yang otentik adalah suka ditemukan karena banyak perusahaan memilih untuk melindungi sebagai data rahasia.

Penelitian Tindakan
Metodologi penelitian tindakan adalah paling tepat ketika berkenaan dengan perubahan yang direncanakan. Disini, peneliti memulai dengan sebuah masalah yang telah diidentifikasi dan mengumpulkan data yang relevan untuk menyediakan solusi masalah sementara. Dengan demikian, penelitian tindakan merupakan proyek yang berkembang secara terus-menerus dengan saling memengaruhi antara masalah, solusi, pengaruh atau konsekuensi, dan solusi baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar